Jumat, 18 September 2009

intermezo cinta

Aku sangat mencintainya..setiap sel-sel di tubuhku selalu memanggil namanya. butiran keringat mengalir berlari menuju maqam nya.tarikan nafas berlalu menghirup semua harumnya. aku adalah dia. apapun keinginannya aku tahu, kemana tujuannya aku pun sudah tahu.
jangan jauhkan diriku darinya. saat kau menjauhkan diriku bearti kau membunuhnya, karena kami adalah satu, hidupnya adalah hidupku. setiap tarikan nafasnya adalah hidupku. aku dahaga karena nya, ia akan merana tanpa aku disampingnya.
tanganku adalah tangannya, kakiku adalah kakinya, kemanapun dia melangkah aku selalu bersamanya,kemanapun dia memandang aku selalu melihat. jika engkau memanggilnya, aku yang menjawab,jika engkau memandangku,wajah dia yang kau lihat.
jika engkau mencari dia carilah padaku, maka kaupun akan mendapatinya. tak akan ada artinya diriku tanpa dirinya.
aku menjadi gila karena dia, jika engkau memanggil dirinya aku kan datang. jika engkau menyebut nama ku, dia akan menyapa kamu. aku dan dia adalah satu. dia adalah aku, aku adalah dia.

Selasa, 08 September 2009

intermezo


Di kota kecil ini aku dilahirkan,dibesarkan, dan tumbuh juga berkembang. sebuah kampung kecil di sudut kecamatan yang terletak 25Km dari pusat kota.
sebuah kampung plural,yang mungkin bisa membuat orang lain iri,atau mungkin jengah.karena disini adalah kampung yang mungkin satu-satunya di kota ku yang bisa melihat kehidupan buruk dan baik bisa berdampingan dengan damai tanpa pernah terjadi gejolak.
pernahkah anda membayangkan sebuah pondok pesantren bisa berdampingan dengan jarak kurang lebih 2 meter dengan losmen yang dipakai untuk melampiaskan hasrat kepada seseorang yang bukan pasangannya?
anda mungkin heran atau malah jijik dengan hal tsb?
ya itulah kami,warga kampung jalan buntu yang bisa melihat hal tsb sebagai hal biasa dalam kehidupan ini.bukankah memang dalam hidup ini memang selalu ada baik dan buruk yang selalu berdampingan? tidak akan pernah ada kata baik apabila kita tidak tahu buruk
mungkin anda bingung menyikapi hal tsb,tapi setiap ada pertanyaan itu kepada kami,kami selalu menjawab," jadilah warga jalan buntu agar anda tau jawabannya"
warga dikampungku terdiri dari berbagai suku dan agama.toleransi kehidupan sangat mempengaruhi pola pikir setiap warga asli kampung kami.
dilain waktu pasti akan aku perkenalkan satu persatu mereka,dengan gaya dan pola pikir mereka yang adakalanya lugu tapi cerdas,atau terkadang lucu tapi mengena..
sungguh aku merasa berterimakasih karena dilahirkan dan dibesarkan di kampung "pancasila" ini..
terimakasih kepada kedua orang tuaku,saudara,dan teman-teman kampung serta tetangga semua yang telah memberi banyak ilmu dan nasehat bijak kepadaku.. baik secara lisan atau perbuatan.... i love u all...

Apa yang anda cari

Powered By Blogger