Selasa, 08 September 2009

intermezo


Di kota kecil ini aku dilahirkan,dibesarkan, dan tumbuh juga berkembang. sebuah kampung kecil di sudut kecamatan yang terletak 25Km dari pusat kota.
sebuah kampung plural,yang mungkin bisa membuat orang lain iri,atau mungkin jengah.karena disini adalah kampung yang mungkin satu-satunya di kota ku yang bisa melihat kehidupan buruk dan baik bisa berdampingan dengan damai tanpa pernah terjadi gejolak.
pernahkah anda membayangkan sebuah pondok pesantren bisa berdampingan dengan jarak kurang lebih 2 meter dengan losmen yang dipakai untuk melampiaskan hasrat kepada seseorang yang bukan pasangannya?
anda mungkin heran atau malah jijik dengan hal tsb?
ya itulah kami,warga kampung jalan buntu yang bisa melihat hal tsb sebagai hal biasa dalam kehidupan ini.bukankah memang dalam hidup ini memang selalu ada baik dan buruk yang selalu berdampingan? tidak akan pernah ada kata baik apabila kita tidak tahu buruk
mungkin anda bingung menyikapi hal tsb,tapi setiap ada pertanyaan itu kepada kami,kami selalu menjawab," jadilah warga jalan buntu agar anda tau jawabannya"
warga dikampungku terdiri dari berbagai suku dan agama.toleransi kehidupan sangat mempengaruhi pola pikir setiap warga asli kampung kami.
dilain waktu pasti akan aku perkenalkan satu persatu mereka,dengan gaya dan pola pikir mereka yang adakalanya lugu tapi cerdas,atau terkadang lucu tapi mengena..
sungguh aku merasa berterimakasih karena dilahirkan dan dibesarkan di kampung "pancasila" ini..
terimakasih kepada kedua orang tuaku,saudara,dan teman-teman kampung serta tetangga semua yang telah memberi banyak ilmu dan nasehat bijak kepadaku.. baik secara lisan atau perbuatan.... i love u all...

Tidak ada komentar:

Apa yang anda cari

Powered By Blogger